INILAHCELEBES.ID, MAROS - Kegembiraan bercampur rasa haru menyelimuti para santri dan orangtuanya dalam acara Milad ke XV dan penamatan Santri/wati ponpes Nahdlatul Ulum Soreang Maros, Kamis (25/5) kemarin.
Acara yang bertemakan “Santri sebagai Pelopor Islam Washatiyah dan Moderat” ini, menurut Anregurutta KH Sanusi Baco selaku pembina dan pimpinan Ponpes Nahdlatul Ulum Soreang Maros ini, merupakan sebuah tanda pencapaian tahunan yang dimana saat ini merupakan tahun ke-15 sejak pesantren ini didirikan.
“Fenomena zaman saat ini sungguh sangat memperihatinkan. Olehnya itu, kita semua memiliki tanggungjawab untuk membentengi generasi kita dari segala bentuk pengaruh negatif yang mengikutinya, menanamkan pondasi keagamaan yang kuat adalah salah satu solusinya,” kata Anregurutta KH Sanusi Baco yang juga Ketua MUI Sulsel ini.
Menurutnya, saat ini kita bukan hanya menginginkan kecerdasan atau kepintaran semata, lebih daripada itu, kita membutuhkan akhlaq dan moral keagamaan yang baik.
“Karena ini soal tanggungjawab dunia akhirat,” pesan beliau dalam pidato miladnya.
Sementara itu, Bupati Pangkep H. Syamsuddin Hamid yang didaulat memberikan kesan dan pesan selaku orang tua santri menyatakan, beliau yakin dan percaya pesan Gurutta Sanusi Baco bahwa kalaulah kita tidak bisa menjadi orang pintar, cukuplah menjadi orang baik.
“Untuk menjadi pintar dan baik salah satu tempat yang pas adalah lembaga pendidikan seperti pondok pesantren, maka wajar jika saya mempercayakan anak-anak saya untuk dididik di pesantren ini,” terang Syamsuddin.
Selain itu, Bupati Pangkep ini juga menawarkan kerjasama dengan membuatkan MoU dengan Ponpes Nahdlatul Ulum Maros dalam hal pemberian bantuan pendidikan bagi santri-santriwati asal kabupaten Pangkep. (Wardy/Firman)