INILAHCELEBES.ID, MAKASSAR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan dan jajarannya sukses mengawal proses demokrasi di Sulsel. Terbukti karena ketegasan pengawasan, Pilkada serentak 2015 dan 2017 dapat merubah kondisi zona merah menjadi hijau.
Penilaian ini disampaikan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sesaat sebelum menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bersama Bawaslu Sulsel di ruang kerjanya, Senin (4/9).
Syahrul mengakui, Sulsel merupakan barometer proses demokrasi secara nasional, sebab daerah ini memiliki sumber daya manusia yang berkualitas termasuk untuk rekrutmen kepemimpinan nasional.
“Itulah sebabnya, setiap kali peristiwa Pemilu dan Pilkada dinamikanya naik, namun dapat dikendalikan oleh instrumen pengawasan yang baik melalui Bawaslu dan jajarannya," ujarnya.
“Kesuksesan Bawaslu dan jajarannya ini harus dilanjutkan dan saya berharap dapat bertemu dengan Panwas Kabupaten/Kota untuk mengingatkan bahwa tantangan pengawas Pilkada makin berat sehingga integritas menjadi penopang utama," lanjut SYL.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Sulsel HL. Arumahi melaporkan, 72 orang anggota Panwas Kabupaten/Kota telah dilantik pada Ahad 27 Agustus lalu dan sekarang sedang konsolidasi kelembagaan dan anggaran khususnya yang akan Pilkada 2018.
Hadir dalam acara ini pimpinan Bawaslu Sulsel Azry Yusuf, Fatmawati Rahim dan para Kasubag dalam lingkungan Bawaslu Sulsel. Sedangkan Pejabat Pemprov antara lain Sekda Abdul Latif, Karo Keuangan Erwin, dan Staf Ahli Kantor Gubernur Salim Abdurrahman.
(Rls/Firman)