INILAHCELEBES.ID, WAJO - Andi Undru Mario (AUM) tampil memukau di Ngobrol Politik (Ngopi) yang digelar Ikatan Jurnalis Wajo (IJW) bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Wajo di Warung Kopi Raisa, Jalan RA Kartini, Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Rabu (25/10) malam.
Dalam acara bertajuk “Road To Pilkada Wajo 2018” itu, AUM cukup percaya diri memaparkan sejumlah program di depan beberapa petinggi partai politik yang hadir pada kegiatan itu.
Termasuk program pupuk gratis selama 5 tahun, kembali AUM pastikan apabila ia diamanahkan menjadi pemimpin Kabupaten Wajo lima tahun ke depan.
Tak lupa AUM menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada KPUD Wajo dan IJW Wajo atas terselenggaranya acara Ngobrol Politik itu.
“Kami sangat mengapresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Saya ingin mengatakan bahwa apabila KPU sebagai penyelenggara pemilu ingin mencari sosok pemimpin yang tepat untuk Wajo, maka AUM sosok itu," ujar AUM disambut tepuk tangan meriah.
AUM yang saat ini memposisikan diri sebagai bakal calon Wakil Bupati Wajo mengaku sangat optimis dapat maju di Pilkada Wajo 2018 mendatang.
Hal itu tidak lepas dari banyaknya dukungan dari tokoh masyarakat Wajo yang menginginkan dirinya maju di Pilkada Wajo
“Dukungan terus mengalir ke kami, karena mereka menilai program pupuk gratis AUM patut didukung dan bukan sebatas janji belaka. Kami terbukti sebelum berjanji," ucap kandidat yang mengenal tagline "Iyanae Maelo Mappideceng" itu.
AUM menegaskan tidak akan mengecewakan harapan masyarakat, sebab sejak awal AUM memang sudah komitmen dan pantang untuk mundur.
"Bermodalkan pupuk Super Tani dan tim yang solid serta ikhlas, saya yakin akan mampu menjadi pelayan masyarakat Wajo," tandas AUM usai mengikuti acara diskusi.
Adapun Ketua Ikatan Jurnalis Wajo (IJW), Abdul Muis, mengatakan Ngobrol Politik itu merupakan pendidikan politik bagi kalangan masyarakat pemilih.
“Tentunya kita berharap kegiatan ini dapat menciptakan pemilih yang rasional, yakni pemilih yang menentukan pilihannya bukan karena adanya tekanan, maupun politik uang, melainkan memilih karena visi, misi, kredibilitas partai politik maupun calon yang akan dipilihnya," tutur Muis. (*)