Sekretaris GP Ansor Wajo, Zainal Arifin |
Seperti yang marah diberitakan di sejumlah media massa, deklarasi tersebut hampir mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat setempat. Mereka menuntut agar deklarasi tersebut dibubarkan karena dianggap makar. Sehingga kadang mengakibatkan keributan di kedua kubu.
Atas kejadian itu, pimpinan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Wajo, melalui sekretaris Ansor, Zainal Arifin, menilai Gerakan Ganti presiden tak ubahnya sebagai desain gerakan politik praktis yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Oleh sebab itu, kader Ansor Banser dilarang ikut terlibat dalam aksi tersebut. Baik dalam konteks mendukung atau menolak gerakan #2019GantiPresiden. Hal itu juga berdasarkan instruksi Pimpinan Pusat GP Ansor.
“Apabila ada kader Ansor Banser Wajo yang terlibat dalam aksi tersebut, dapat dipastikan bahwa itu tidak berdasarkan perintah/instruksi pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Wajo. Jadi kami berharap kepada seluruh kader agar tetap berkoordinasi apabila ingin melakukan tindakan di lapangan. Ini demi menjaga marwah lembaga,” tegas Zainal, Selasa (28/8/2018).
Zainal menegaskan, apabila ditemukan ada Anggota/Kader Banser-Ansor terbukti terlibat dalam aksi Menolak ataupun Mendukung Gerakan #2019GantiPresiden, GP Ansor Wajo akan memberikan sanksi tegas sesuai dengan Peraturan Organisasi Ansor Banser.
“Kalau masih melanggar, kami akan pecat!” pungkasnya.
Diketahui, Ansor merupakan badan otonom (Banom) dari Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan Ormas Islam terbesar di Indonesia. Secara kelembagaan, Ansor dan Banser tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis.
Laporan: Firman
[…] Bila Terlibat Aksi Gerakan Ganti Presiden, Kader Ansor Banser Bakal Kena Sanksi […]
BalasHapus