INILAHCELEBES.ID, WAJO – Perkembangan teknologi akhir-akhir ini kian pesat dan tidak terelakkan lagi. Perkembangannya pun menyentuh hampir semua sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Hal itu juga yang dirasakan di Kabupaten Wajo saat ini. Salah satunya dengan hadirnya jasa layanan transportasi online Grab. Layanan tersebut dinilai akan menjadi solusi yang akan memudahkan dan memanjakan pelanggannya.
Di sisi lain, hadirnya layanan raksasa itu dikhawatirkan akan berdampak kepada jasa transportasi lokal, seperti pengguna Becak Motor (Bemor). Kekhawatiran itu kini mulai dirasakan oleh sejumlah kalangan, termasuk ‘pabbemor’ itu sendiri. Mereka pun tidak punya kuasa untuk melarang beroperasinya layanan transportasi yang bermarkas di Singapura itu.
Melihat hal itu, membuat sejumlah kalangan memikirkan cara supaya ‘Pabbemor’ mampu menghadapi kondisi itu, minimal mereka tidak tersingkirkan. Maka muncullah ide untuk membuat layanan WAJO TRANS, yang merupakan layanan Bemor online, kurir, dan layanan Service AC. Semua sistemnya menggunakan aplikasi seperti Grab dan Gojek.
Pencetus ide (Founder) usaha ini, Muhammad Faizal mengungkapkan, pihaknya berinisiatif membuat sebuah aplikasi guna mempertahankan transportasi lokal Wajo di tengah persaingan dunia digital, ditambah dengan masuknya Grab di Wajo yang pastinya memudahkan penumpang untuk mendapat transportasi tanpa harus keluar rumah.
“Dengan masuknya Grab, ke depannya akan berdampak ke penghasilan Pabbemor dan lama kelamaan akan terjadi ketimpangan yang akan membuat Pabbemor menjadi pengangguran dikarenakan semakin berkurangnya pemasukan mereka,” tutur Faizal yang juga owner Wajo Trans ini, Selasa (21/8/2018).
Begini Bentuk Layanan Wajo Trans
Faizal menjelaskan, untuk layanan Bemor online, tarif standar dengan jarak di bawah 2 km senilai Rp 6000 untuk 1 penumpang dan tambahan 5000 bila ada tambahan 1 penumpang lagi.
“Tapi setelah melebihi 2 km, tarif akan naik Rp 1000 berdasarkan jarak yang telah diatur oleh sistem,” lanjutnya.
Selain memanjakan menumpang dengan jemputan, kata Faizal, juga membuat penumpang lebih aman karena setiap transaksi akan tersave (tersimpan) di server. Misalnya, penumpang A telah menggunakan bemor online dan barangnya ketinggalan di bemor, maka server dapat melacak Bemor mana yang ditumpangi si A tersebut.
Untuk saat ini, sudah ada 8 Pabbemor yang telah mendaftarkan diri di Wajo Trans yang akan menjadi percontohan. Sementara untuk kurir sudah ada 12 orang. Ke depannya, pihaknya tetap membuka lowongan bagi warga / Pabbemor yang ingin mendaftarkan diri pada Wajo Trans. Sementara untuk konsumen atau calon penumpang, sudah bisa mendownload aplikasi Wajo Trans melalui Play Store mulai Kamis (23/8/2018).
Untuk keterangan lebih lanjut, bisa menghubungi nomor HP 0852-9979-0000 atau 085-222-272-555.
Laporan: Firman