INILAHCELEBES.ID, Wajo - Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) RI mengunjungi RSUD Lamaddukelleng Sengkang guna memotret mekanisme palayanan kepada masyarakat, khususnya pasien serta kompetensi staf medis dan metode pemanfaatan fasilitas rumah sakit, Senin (10/12/2018).
Ketua Tim KARS RI, Dr. dr. M. C. Inge Hartini, M.Kes mengatakan, kedatangan pihaknya di RSUD Lamaddukelleng ini merupakan survey terakhir yang akan menjadi penentu. Hasilnya akan dievaluasi dan ditentukan di pusat apakah layak RSUD Lamaddukkelleng terakreditasi.
“Ada empat kategori yang menjadi prioritas utama dalam pemenuhan standar, meliputi kemampuan rumah sakit dalam melihat hak pasien dan keluarga (HPK), sasaran keselamatan pasien (SKP), kewenangan staf medis dan pengendalian serta pencegahan infeksi bagi pengunjung di rumah sakit itu,” terang Inge Hartini.
Lanjut Inge Hartini, pihak rumah sakit harus benar-benar memikirkan hak masyarakat atau keluarga pasien agar tidak terinfeksi virus. Begitu pula dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di rumah sakit harus terus dibenahi dengan baik.
Mayoritas masyarakat saat ini sudah mendapat program jaminan sosial. Namun, itu tidak akan maksimal jika rumah sakit yang ada di daerah tersebut tidak memiliki standar pelayanan yang terakreditasi.
“Jangankan pihak asuransi atau Pemda yang ragu bekerjasama di sini, masyarakat pula akan ragu jika rumah sakit tidak memiliki standar, minimal pelayanan dan fasilitas yang disediakan,” tandasnya.
Sementara Direktur RSUD Lamaddukelleng Sengkang, dr. Andi Sari Dwi Kartika Witman, S.Ked mengatakan, pihaknya telah melewati berbagai tahapan sebelum tim KARS melakukan survey.
“Sebelumnya kami sudah menggelar beberapa kegiatan yang meliputi workshop dan study banding serta persiapan lainnya. Semoga rumah sakit kami bisa memenuhi standar di mata penguji dan secepatnya bisa memiliki legalitas sebagai rumah sakit yang berkualitas,” ujarnya.