[caption id="attachment_10408" align="aligncenter" width="829"] Bupati Wajo, Amran Mahmud mengutuk keras aksi kerusuhan pada 21-22 Mei di Jakarta[/caption]
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mengumumkan pemenang Pilpres 2019 ternyata direspon berbeda oleh berbagai kalangan.
Pengumuman hasil Pilpres yang menempatkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai pemenang, ditolak oleh sejumlah pihak.
Pihak yang menolak, menggelar unjuk rasa di beberapa tempat. Puncaknya pada 21-22 Mei lalu. Aksi yang diduga disusupi ini, akhirnya berubah menjadi ajang untuk melakukan tindakan anarkis, merusak fasilitas umum, dan melawan aparat.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Wajo, Amran Mahmud menyatakan keprihatinannya sekaligus mengutuk aksi kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada tanggal 21-22 Mei itu.
"Kami meminta agar para pelaku diproses secara hukum agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Amran, Senin (27/5/2019).
Amran juga mengapresiasi langkah aparat TNI-Polri dalam menghadapi aksi demonstrasi yang menjurus anarkis itu, sehingga kerusuhan tidak meluas dan bisa segera diredam.
Kepada masyarakat Kabupaten Wajo, Amran Mahmud berpesan agar lebih hati-hati dalam menerima informasi. Jangan mudah terpancing dan menshare informasi yang belum tentu benar alias Hoax.
"Masyarakat harus literate dan cerdas dalam menggunakan media sosial, sehingga keberadaan media itu tidak menimbulkan akses yang negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
(Humas Pemkab Wajo)
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mengumumkan pemenang Pilpres 2019 ternyata direspon berbeda oleh berbagai kalangan.
Pengumuman hasil Pilpres yang menempatkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai pemenang, ditolak oleh sejumlah pihak.
Pihak yang menolak, menggelar unjuk rasa di beberapa tempat. Puncaknya pada 21-22 Mei lalu. Aksi yang diduga disusupi ini, akhirnya berubah menjadi ajang untuk melakukan tindakan anarkis, merusak fasilitas umum, dan melawan aparat.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Wajo, Amran Mahmud menyatakan keprihatinannya sekaligus mengutuk aksi kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada tanggal 21-22 Mei itu.
"Kami meminta agar para pelaku diproses secara hukum agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Amran, Senin (27/5/2019).
Amran juga mengapresiasi langkah aparat TNI-Polri dalam menghadapi aksi demonstrasi yang menjurus anarkis itu, sehingga kerusuhan tidak meluas dan bisa segera diredam.
Kepada masyarakat Kabupaten Wajo, Amran Mahmud berpesan agar lebih hati-hati dalam menerima informasi. Jangan mudah terpancing dan menshare informasi yang belum tentu benar alias Hoax.
"Masyarakat harus literate dan cerdas dalam menggunakan media sosial, sehingga keberadaan media itu tidak menimbulkan akses yang negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
(Humas Pemkab Wajo)