[caption id="attachment_10815" align="aligncenter" width="780"] Ilustrasi (detik.com)[/caption]
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Sejumlah guru honorer di SMA Negeri 9 Wajo (eks SMAN 1 Pammana) mempertanyakan status mereka yang sampai hari ini, Jumat (19/7/19) belum juga diberi jam mengajar.
Hal itu diungkapkan oleh Novel Tri Nuryana Harahap, yang termasuk dalam salah satu guru honorer yang tidak diberikan jam mengajar di sekolah itu.
Dijelaskannya, karena tidak adanya kepastian jam mengajar yang diberikan kepada dirinya bersama 4 guru honor lainnya, mengakibatkan terbengkalainya jam pelajaran di beberapa kelas yang mata pelajarannya diampu oleh guru honorer.
"Sejak hari pertama masuk sekolah Senin lalu hingga hari ini (Jumat, red), banyak kelas yang terlantar karena guru honorer tidak memiliki kepastian jam mengajar," ungkapnya.
Novel menduga, tidak diberikannya jam pelajaran kepada lima guru honorer itu sebagai buntut dari aspirasi mereka kepada Bupati Wajo pada April 2019 lalu, karena mengadukan nasib mereka termasuk gaji yang tidak dibayarkan oleh kepala sekolah.
"Kami menduga kepala sekolah marah karena kami laporkan ke Bupati Wajo. Sehingga kami yang pernah menghadap ke Bupati tidak diberikan jam pelajaran," lanjut Novel.
Padahal, sebelumnya telah dilakukan mediasi antara kepala sekolah dan guru honorer yang bersangkutan pada Senin (10/7) lalu, yang juga dihadiri Komite Sekolah, Korwas Diknas Wilayah IV, Kacabdin Wilayah IV, Pengawas Lembaga, dan guru dan staf.
"Kami mengira dengan adanya mediasi tersebut, sudah ada solusi untuk kami. Ternyata, kepala sekolah tetap tidak memberikan jam mengajar kepada kami," ujar Novel.
Hingga berita ini diturunkan, redaksi sementara berupaya mengkonfirmasi pihak kepala sekolah.
Laporan: Firman
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Sejumlah guru honorer di SMA Negeri 9 Wajo (eks SMAN 1 Pammana) mempertanyakan status mereka yang sampai hari ini, Jumat (19/7/19) belum juga diberi jam mengajar.
Hal itu diungkapkan oleh Novel Tri Nuryana Harahap, yang termasuk dalam salah satu guru honorer yang tidak diberikan jam mengajar di sekolah itu.
Dijelaskannya, karena tidak adanya kepastian jam mengajar yang diberikan kepada dirinya bersama 4 guru honor lainnya, mengakibatkan terbengkalainya jam pelajaran di beberapa kelas yang mata pelajarannya diampu oleh guru honorer.
"Sejak hari pertama masuk sekolah Senin lalu hingga hari ini (Jumat, red), banyak kelas yang terlantar karena guru honorer tidak memiliki kepastian jam mengajar," ungkapnya.
Novel menduga, tidak diberikannya jam pelajaran kepada lima guru honorer itu sebagai buntut dari aspirasi mereka kepada Bupati Wajo pada April 2019 lalu, karena mengadukan nasib mereka termasuk gaji yang tidak dibayarkan oleh kepala sekolah.
"Kami menduga kepala sekolah marah karena kami laporkan ke Bupati Wajo. Sehingga kami yang pernah menghadap ke Bupati tidak diberikan jam pelajaran," lanjut Novel.
Padahal, sebelumnya telah dilakukan mediasi antara kepala sekolah dan guru honorer yang bersangkutan pada Senin (10/7) lalu, yang juga dihadiri Komite Sekolah, Korwas Diknas Wilayah IV, Kacabdin Wilayah IV, Pengawas Lembaga, dan guru dan staf.
"Kami mengira dengan adanya mediasi tersebut, sudah ada solusi untuk kami. Ternyata, kepala sekolah tetap tidak memberikan jam mengajar kepada kami," ujar Novel.
Hingga berita ini diturunkan, redaksi sementara berupaya mengkonfirmasi pihak kepala sekolah.
Laporan: Firman
Tags
Pendidikan