INILAHCELEBES.ID, Wajo - Salah satu dari 25 program kerja nyata Bupati Wajo, yakni 'Oto Dottoro' akan segera terealisasi.
Hal itu terungkap setelah digelarnya rapat persiapan Oto Dottoro yang dipimpin oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud, Senin (11/11/19) lalu.
Amran mengatakan, pelaksanaan Oto Dottoro ini karena dirinya ingin tidak ada lagi masyarakat Wajo tak terlayani, meski dalam kondisi apapun, apalagi dalam kondisi darurat.
Oto Dottoro ini akan menjadi pertolongan pertama bagi masyarakat ketika ada yang membutuhkan, dengan menghubungi Call Center darurat dengan berdasarkan SOP.
"Tentunya kendaraan operasional ini akan disebar sehingga dapat mengakomodir 14 kecamatan. Mengenai anggarannya berasal dari APBD dan sumber dana lainnya," jelas Amran.
Senada, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, drg. Nur Asri Idrus mengatakan, Oto Dottoro atau nama lainnya Pusat Kegawatdaruratan Terpadu (PKT) dalam bahasa Inggrisnya Public Servis Center (PSC) merupakan salah satu dari 25 program kerja nyata Bupati Wajo.
"PSC/PKT ini akan hadir di tengah masyarakat Wajo yang merupakan unit pelayanan yang menjamin kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan kegawatdaruratan untuk mendapatkan respon cepat," ujarnya.
PSC/PKT ini akan melayani 24 jam secara terus menerus dengan prinsip tepat waktu dan tepat sasaran dengan dilengkapi fasilitas dan tenaga kesehatan.
Pelayanan yang diberikan Oto Dottoro, yaitu pelayanan kesehatan yang sifatnya emergency, persalinan bilamana dalam keadaan emergency/darurat dan dalam proses rujukan ke faskes sesuai standar, kasus rujukan emergency kegawatdaruratan/komplikasi maternal dan bayi baru lahir/neonatal, korban bencana, kecelakaan lalu lintas, dan rujukan ke Puskesmas/RSUD.
Oto Dottoro ini dilengkapi dengan fasilitas alat-alat modern emergency pada umumnya dan tenaga kesehatan, jumlahnya ada 5 unit dan ke depannya akan bertambah sesuai kebutuhan masyarakat.
Sesuai keterangan Bupati Wajo, Oto Dottoro akan launching pada bulan Januari 2020 mendatang. (Rls)
Editor: Fhyr