[caption id="attachment_11384" align="aligncenter" width="1177"] Anggota DPRD Wajo menerima aspirasi dari PMII Cabang Wajo terkait keluhan pelayanan Disdukcapil[/caption]
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wajo mendatangi kantor DPRD Wajo, Jumat (22/11/19).
Aspirasi tersebut diterima oleh anggota DPRD Wajo, H. Suriadi Bohari, Andi Muliana Sam, Herman Arif, dan H. Anwar MD.
Dalam aspirasinya, PMII menyoroti pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Wajo.
Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Wajo, Andi Hidayatullah yang hadir mengatakan, pelayanan di Disdukcapil memang perlu perubahan.
Menurutnya, sering ada warga yang harus bolak-bolik ke Kantor Capil dikarenakan berkas yang kurang lengkap. Itu terjadi karena menurutnya kurangnya sosialisasi dari Disdukcapil.
[caption id="attachment_11383" align="aligncenter" width="1251"] Ketua PC PMII Wajo, Andi Hidayatullah (almamater biru) dan Firmansyah (kemeja hitam) saat menyampaikan aspirasinya[/caption]
Olehnya itu, kata Hidayatullah, sistem administrasi pencatatan sipil, bagusnya dikembalikan kepada desa dan kelurahan. “Saya usulkan agar proses administrasi dikembalikan ke desa dan kelurahan, supaya memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Aspirator lainnya, Firman, mengaku pernah mengalami pelayanan tak sepantasnya dari oknum pegawai di Disdukcapil.
Gara-gara berkas yang tidak lengkap, kata Firman, petugas lempar map berisi berkas di hadapannya.
“Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami perlakuan yang tidak pantas di Disdukcapil dan saya langsung laporkan hal ini kepada kepala Dinas waktu itu. Bu Kadis berjanji akan mengevaluasi kinerja anak buahnya, namun sampai hari ini ternyata masih begitu-begitu,” kata Firman.
Olehnya itu, Firman mendesak Kepala Disdukcapil Kabupaten Wajo untuk mengevaluasi kinerja pegawainya. Bahkan dia meminta pegawai yang tidak becus kinerjanya agar segera dicopot.
Penerima aspirasi H. Suriadi mengapresiasi mahasiswa yang datang melakukan aspirasi ke DPRD Wajo dengan tertib.
Aspirasi yang disampaikan mahasiswa, kata Suriadi, akan didiskusikan dengan instansi terkait, terutama masalah pelayanan di Disdukcapil.
“Kami fasilitasi dengan Kadis Disdukcapil, untuk membicarakan tentang keluhan pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” jelasnya.
[caption id="attachment_11385" align="aligncenter" width="1184"] Kepala Disdukcapil Wajo saat mendengarkan aspirasi dari PMII[/caption]
Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil ( Disdukcapil), kabupaten Wajo, Dahniar Gaffar, mengatakan, apa yang dikeluhkan warga akan dievaluasi bersama.
Menurutnya, setiap hari Senin, dia menyampaikan dan memgingatkan kepada stafnya untuk selalu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Kami selalu ingatkan, agar memberikan pelayanan yang baik, kalau ada masalah, berikan penjelasan dengan baik. Kalau ada masalah, silahkan hubungi saya di ruangan, saya siap layani, ” kata Dahniar.
Selain mengaspirasikan terkait pelayanan Disdukcapil Wajo, PMII juga membawa sejumlah aspirasi seperti solusi pasca maraknya pengerukan gunung, kelangkaan BBM, dan penertiban penginapan yang akan dibahas pada 9 Desember mendatang.
(Advertorial Humas dan Protokoler DPRD Wajo)
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wajo mendatangi kantor DPRD Wajo, Jumat (22/11/19).
Aspirasi tersebut diterima oleh anggota DPRD Wajo, H. Suriadi Bohari, Andi Muliana Sam, Herman Arif, dan H. Anwar MD.
Dalam aspirasinya, PMII menyoroti pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Wajo.
Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Wajo, Andi Hidayatullah yang hadir mengatakan, pelayanan di Disdukcapil memang perlu perubahan.
Menurutnya, sering ada warga yang harus bolak-bolik ke Kantor Capil dikarenakan berkas yang kurang lengkap. Itu terjadi karena menurutnya kurangnya sosialisasi dari Disdukcapil.
[caption id="attachment_11383" align="aligncenter" width="1251"] Ketua PC PMII Wajo, Andi Hidayatullah (almamater biru) dan Firmansyah (kemeja hitam) saat menyampaikan aspirasinya[/caption]
Olehnya itu, kata Hidayatullah, sistem administrasi pencatatan sipil, bagusnya dikembalikan kepada desa dan kelurahan. “Saya usulkan agar proses administrasi dikembalikan ke desa dan kelurahan, supaya memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Aspirator lainnya, Firman, mengaku pernah mengalami pelayanan tak sepantasnya dari oknum pegawai di Disdukcapil.
Gara-gara berkas yang tidak lengkap, kata Firman, petugas lempar map berisi berkas di hadapannya.
“Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami perlakuan yang tidak pantas di Disdukcapil dan saya langsung laporkan hal ini kepada kepala Dinas waktu itu. Bu Kadis berjanji akan mengevaluasi kinerja anak buahnya, namun sampai hari ini ternyata masih begitu-begitu,” kata Firman.
Olehnya itu, Firman mendesak Kepala Disdukcapil Kabupaten Wajo untuk mengevaluasi kinerja pegawainya. Bahkan dia meminta pegawai yang tidak becus kinerjanya agar segera dicopot.
Penerima aspirasi H. Suriadi mengapresiasi mahasiswa yang datang melakukan aspirasi ke DPRD Wajo dengan tertib.
Aspirasi yang disampaikan mahasiswa, kata Suriadi, akan didiskusikan dengan instansi terkait, terutama masalah pelayanan di Disdukcapil.
“Kami fasilitasi dengan Kadis Disdukcapil, untuk membicarakan tentang keluhan pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” jelasnya.
[caption id="attachment_11385" align="aligncenter" width="1184"] Kepala Disdukcapil Wajo saat mendengarkan aspirasi dari PMII[/caption]
Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil ( Disdukcapil), kabupaten Wajo, Dahniar Gaffar, mengatakan, apa yang dikeluhkan warga akan dievaluasi bersama.
Menurutnya, setiap hari Senin, dia menyampaikan dan memgingatkan kepada stafnya untuk selalu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Kami selalu ingatkan, agar memberikan pelayanan yang baik, kalau ada masalah, berikan penjelasan dengan baik. Kalau ada masalah, silahkan hubungi saya di ruangan, saya siap layani, ” kata Dahniar.
Selain mengaspirasikan terkait pelayanan Disdukcapil Wajo, PMII juga membawa sejumlah aspirasi seperti solusi pasca maraknya pengerukan gunung, kelangkaan BBM, dan penertiban penginapan yang akan dibahas pada 9 Desember mendatang.
(Advertorial Humas dan Protokoler DPRD Wajo)