[caption id="attachment_11423" align="aligncenter" width="645"] RA (14), siswi SMP yang mengaku jadi korban penculikan, saat dimintai keterangan oleh petugas kepolisian[/caption]
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Warga Kecamatan Pammana dan sekitarnya dihebohkan dengan kabar penculikan yang berasal dari seorang siswi di salah satu SMP di Kabupaten Wajo yang diduga lolos dari penculikan tersebut, Senin (9/12/19) malam.
Isu tersebut langsung beredar luas di sejumlah grup WhatsApp. Informasi yang beredar, lima orang pelajar diculik dan disekap bahkan dipukuli di rumah kosong yang berada dekat dari Puskesmas Lempa, Desa Lempa Kecamatan Pammana.
"Sisa empat orang katanya yang disekap. Ada satu orang yang berhasil kabur. Dia yang melapor ke warga," kata salah seorang warga yang tak ingin namanya dimediakan.
Warga yang dihebohkan dengan kabar tersebut, langsung melakukan pencarian terhadap terduga pelaku berdasarkan keterangan siswi yang katanya lolos dari penculikan tersebut.
Petugas kepolisian yang mendapatkan laporan, langsung menuju TKP. Siswi yang diduga lolos dari penculikan tersebut diamankan di Polsek Pammana untuk dimintai keterangan.
Usai dimintai keterengan, muncul fakta baru. Ternyata, siswi tersebut bukan korban penculikan. Siswi berinisial RA (14) tersebut hanya mengarang cerita.
Kepada petugas, RA mengaku mengarang cerita tersebut karena takut kepada orangtuanya, gara-gara dirinya pulang larut malam.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Bagas Sancoyoning.
"Betul, yang bersangkutan mengatakan ke orangtuanya bahwa dirinya korban penculikan. Tetapi kami dalami, ternyata siswi tersebut mengatakan hal tersebut dikarenakan takut karena pulang dari sekolah sampai larut malam," kata Bagas, Selasa (10/12/19).
Bagas menambahkan, menurut keterangan siswi tersebut, dirinya pulang larut malam karena sepulang sekolah, langsung jalan-jalan bersama temannya.
Kini, RA telah dikembalikan kepada kedua orangtuanya untuk dididik agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Laporan: Firman
INILAHCELEBES.ID, Wajo - Warga Kecamatan Pammana dan sekitarnya dihebohkan dengan kabar penculikan yang berasal dari seorang siswi di salah satu SMP di Kabupaten Wajo yang diduga lolos dari penculikan tersebut, Senin (9/12/19) malam.
Isu tersebut langsung beredar luas di sejumlah grup WhatsApp. Informasi yang beredar, lima orang pelajar diculik dan disekap bahkan dipukuli di rumah kosong yang berada dekat dari Puskesmas Lempa, Desa Lempa Kecamatan Pammana.
"Sisa empat orang katanya yang disekap. Ada satu orang yang berhasil kabur. Dia yang melapor ke warga," kata salah seorang warga yang tak ingin namanya dimediakan.
Warga yang dihebohkan dengan kabar tersebut, langsung melakukan pencarian terhadap terduga pelaku berdasarkan keterangan siswi yang katanya lolos dari penculikan tersebut.
Petugas kepolisian yang mendapatkan laporan, langsung menuju TKP. Siswi yang diduga lolos dari penculikan tersebut diamankan di Polsek Pammana untuk dimintai keterangan.
Usai dimintai keterengan, muncul fakta baru. Ternyata, siswi tersebut bukan korban penculikan. Siswi berinisial RA (14) tersebut hanya mengarang cerita.
Kepada petugas, RA mengaku mengarang cerita tersebut karena takut kepada orangtuanya, gara-gara dirinya pulang larut malam.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Bagas Sancoyoning.
"Betul, yang bersangkutan mengatakan ke orangtuanya bahwa dirinya korban penculikan. Tetapi kami dalami, ternyata siswi tersebut mengatakan hal tersebut dikarenakan takut karena pulang dari sekolah sampai larut malam," kata Bagas, Selasa (10/12/19).
Bagas menambahkan, menurut keterangan siswi tersebut, dirinya pulang larut malam karena sepulang sekolah, langsung jalan-jalan bersama temannya.
Kini, RA telah dikembalikan kepada kedua orangtuanya untuk dididik agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Laporan: Firman