Lurah Watallipue, Agussalim memantau posko pengungsian di Jl 45 Sengkang |
Sekitar 16.000 KK yang terdiri dari 50.000 lebih jiwa terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa (19 Mei 2020) lalu.
Dari jumlah itu, 400an KK mengungsi, baik yang mengungsi di rumah kerabat (pengungsi mandiri) maupun yang mengungsi di 8 posko pengungsian yang disiapkan pemerintah.
Lurah Watallipue, Agussalim mengatakan, kelurahannya termasuk salah satu lokasi yang terkena dampak parah dari banjir tahun ini.
Suasana anak-anak pengungsi di posko pengungsian jl 45 Sengkang |
"Banyak warga kami yang tidak mengungsi karena alasan keamanan rumahnya. Dikhawatirkan kalau mereka mengungsi, ada pencuri yang masuk di rumah mereka," ujar Agussalim.
Warga terdampak banjir yang tidak mengungsi, kata dia, saat ini sangat butuh bantuan sembako, akibat persediaan telah menipis.
"Mereka juga sangat butuh bambu yang digunakan untuk membuat panggung di dalam rumah mereka yang terendam banjir. Juga untuk dijadikan jembatan sementara," tambahnya.
Laporan: Fhyr
Tags
Peristiwa