INILAHCELEBES.COM, Wajo - Pengurus dan anggota Komisariat PLN ULP Sengkang Federasi Pertambangan Dan Energi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (PK- FPE KSBSI) menyambangi Kantor DPRD Wajo, Jumat (7/8/2020).
Kedatangan puluhan massa ini guna menyampaikan aspirasi mereka terkait keterlambatan pembayaran gaji.
Namun, mereka harus pulang dengan kekecewaan. Pihak yang terkait dengan aspirasi mereka tidak hadir di ruang aspirasi.
Ketua KSBSI Kabupaten Wajo, Abdul Kadir Nongko mengaku sangat kecewa dengan tidak hadirnya PT Bintang Inti Gelora (BIG) selaku vendor tenaga alih daya dan PT PLN
yang sangat terkait dengan aspirasi yang akan mereka sampaikan.
Menurutnya, harusnya pihak PLN dan PT BIG hadir untuk membicarakan keluhan para pekerja, terutama pihak PT BIG yang selalu terlambat membayarkan gaji karyawannya.
“Kami tunda penyampaian aspirasi hari ini, sampai PT. PLN dan PT BIG bersedia hadir,” ujar Kadir.
Penerima aspirasi DPRD Wajo, Haji Suriadi Bohari, menilai ketidakhadiran PT PLN dan PT BIG sebagai bentuk pelecehan terhadap Lembaga DPRD Wajo.
Katanya, Sekretariat Dewan sudah mengirimkan surat, meminta kedua perusahaan ini untuk hadir, tapi kenyatannya mereka tidak hadir.
“Ini adalah bentuk pelecehan terhadap lembaga DPRD yang dilakukan oleh PT PLN dan PT BIG, kehadiran saya di tempat ini merupakan perintah pimpinan untuk mewakili anggota DPRD lain yang sedang dinas luar,” ujar Suriadi.
Ia juga meminta untuk menjadwalkan ulang pertemuan ini dan harus dipastikan kedatangan kedua perusahaan ini.
“Jadwalkan ulang pertemuan ini dan pastikan PT PLN dan PT BIG harus hadir,” tegas Suriadi. (Adv)