Bupati Wajo, Amran Mahmud menginstruksikan instansi terkait untuk memperhatikan keselamatan warga terdampak banjir |
Amran menuturkan, saat ini yang paling diutamakan adalah keselamatan jiwa para korban terdampak banjir.
Hal itu Amran katakan di sela-sela kunjungannya di salah satu lokasi terdampak banjir, Desa Salotengnga, Kabupaten Wajo.
"Saya sejak pagi terus melakukan pemantauan sekaligus menindaklanjuti kedaruratan-kedaruratan yang kami temukan," tutur Amran, Minggu (29/08/21) kemarin.
Amran mengungkapkan, meski banji di sejumlah wilayah mulai surut, namun data terakhir menyebutkan, sudah ada 50 desa dan kelurahan dari 11 kecamatan yang terdampak banjir.
"Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan buat masyarakat, sehingga kami melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kedaruratan," kata Amran.
Berbagai upaya telah dilakukan instansi terkait atas perintah Bupati Wajo. Termasuk mengantisipasi beberapa rumah yang terseret banjir, dengan mengevakuasi pemilik rumah.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk persoalan kelistrikan di daerah yang terendam banjir. Yang paling utama adalah keselamatan jiwa masyarakat," ujar Amran.
Bupati bersama OPD terkait seperti Dinas Sosial dan BPBD berjanji akan terus berupaya menyalurkan sembako buat masyarakat.
"Kebutuhan sembako juga menjadi perhatian kami. Untuk di Kecamatan Pitumpanua, kami telah mendirikan dapur umum," lanjut Amran.
Bupati Wajo mengaku, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemprov Sulawesi Selatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kondisi terkini di Kabupaten Wajo. (Fhyr)