INILAHCELEBES.COM, WAJO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bersama Bawaslu Kabupaten Wajo menggelar Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Tingkat Dasar Tahun 2020. Kegiatan ini bakal dilaksanakan selama 3 hari, 11-13 Agustus 2021.
Kegiatan yang digelar di Ballroom Sallo Mall ini diikuti peserta dari dua kabupaten, yakni dari Kabupaten Wajo dan Bone dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua Bawaslu RI, Abhan membuka secara resmi acara ini yang ditandai dengan pemukulan gong, disaksikan Bupati Wajo, Ketua Bawaslu Sulsel, Ketua Bawaslu Wajo, Ketua Bawaslu Bone, Sekda Wajo, Kapolres Wajo, Dandim 1406, Ketua KPU Wajo, Kepala Kebangpol, dan peserta SKKP, Rabu (11/08/21).
Bupati Wajo, Amran Mahmud dalam sambutannya mengapresiasi Bawaslu RI yang menggelar SKKP di Wajo. Menurutnya, tidak salah jika Ketua Bawaslu RI datang ke Wajo sekaligus mengadakan SKKP.
"Karena Wajo adalah salah satu peletak dasar demokrasi di Indonesia. Itu dimulai sejak masa kerajaan yang dikenal dengan Arung Ennenge dan Arung Patappulo yang memberi masukan pada raja saat itu," ujar Amran.
Bupati berharap SKKP dapat melahirkan kader-kader yang berkompetensi dan memiliki idealisme, mengedukasi serta memberikan pendidikan politik kepada masyarakat terutama dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
"Apalagi saya melihat, peserta SKKP ini dari generasi-generasi milenial yang tentunya belum terkontaminasi dan steril dari politik. Saya berharap nantinya menjadi pionir agar demokrasi semakin maju bermartabat," harapnya.
Lebih lanjut, di hadapan Ketua Ketua Bawaslu RI, Amran Mahmud juga menyampaikan bahwa sinergitas Pemkab Wajo dan Bawaslu Wajo selama ini terjalin dengan sangat baik untuk memajukan dan membangun demokrasi di Wajo.
"Alhamdulillah Bawaslu terdepan untuk ini sehingga patut diapresiasi. Apalagi sudah ada empat desa yang jadi percontohan pengawasan dan kita berharap ini berkembang ke 140 desa 22 kelurahan agar demokrasi semakin berkualitas. Kami siap mensupport," ucapnya.
Sementara, Ketua Bawaslu RI, Abhan, mengatakan pelaksanaan SKKP ini bertujuan untuk mencetak kader pengawas partisipatif yang punya integritas baik.
"Saya berharap alumni SKKP nantinya bisa memberi edukasi sehingga dapat mendorong partisipatif masyarakat, dalam hal ini tidak hanya hadir di TPS, tapi juga partisipasi masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan setiap tahapan sehingga tercipta Pemilu yang yang Luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia) dan Jurdil (jujur, adil)," tegasnya. (Red)
Editor: Fhyr