INILAHCELEBES.COM, JAKARTA – Pada kuartal
II-2021, sektor pertanian sebagai salah satu sektor dengan pangsa terbesar dan
menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia, melanjutkan
tren pertumbuhan sebesar yang positif sebesar 0,38% (yoy), seiring dengan
pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,07% di kuartal yang sama.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (infosawit)
Komoditas kelapa sawit yang juga termasuk dalam sektor
pertanian, turut andil dalam pemulihan ekonomi nasional. Kinerja ekspor pada
Q2-2021 tercatat tumbuh tinggi yakni 31,78% (yoy). Dengan kinerja tersebut,
kelapa sawit berkontribusi sebesar 13% terhadap ekspor non-migas Indonesia.
Melansir dari infosawit.com, harga Crude Palm Oil (CPO)
internasional terus mengalami kenaikan yang mencapai US$ 1.100 per MT. kenaikan
ini berdampak pada membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP)>103,4 dan sejalan
dengan meningkatnya harga TBS berkisar 1.800-2.100 per kilogram.
“Dengan penguasaan yang mencapai sebesar 58% terhadap pangsa
pasar minyak sawit dunia, tentu seharusnya Indonesia sudah menjadi price
leader, bukan price taker,” tutur Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutan acara Web Seminar (Webinar)
Nasional Kelapa Sawit, Rabu (18/08/21).
Industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi
mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta
pekerja. “Dengan kata lain, industri kelapa sawit merupakan sektor strategis
bagi perekonomian masyarakat yang perlu dikawal tidak hanya oleh Pemerintah
saja, namun oleh semua komponen masyarakat,” ujar Airlangga.
Selain itu, pada tahun 2021 ini Pemerintah juga tetap
berkomitmen untuk melakukan peremajaan (replanting) sebanyak 180 ribu
hektar kebun kelapa sawit milik petani. Upaya ini bertujuan dapat meningkatkan
produktivitas kebun sawit rakyat dengan umur tanaman tua yang produktivitasnya
kurang dari 3-4 ton/ha.
Replanting dilakukan dengan penggunaan bibit
unggul dan penerapan Good Agriculture Practices (GAP), sehingga terjadi
peningkatan produktivitas kebun kelapa sawit yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatannya secara optimal. (*)