INILAHCELEBES.com, SENGKANG - Bupati Wajo, Amran Mahmud secara khusus menggelar rapat dan dialog bersama sejumlah tokoh masyarakat yang berada di kompleks pertokoan Pasar Sentral Sengkang, Rabu (15/09/21) malam.
Rapat yang bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati itu membahas terkait penanganan banjir di lokasi pusat perbelanjaan terbesar di Wajo itu.
Bupati Wajo hadir langsung memberi pengarahan sekaligus mendengar berbagai masukan. Hadir pula sejumlah Kepala OPD, Camat Tempe dan Lurah se-Kecamatan Tempe.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Wajo, Andi Muh Baso Iqbal menyampaikan, permasalahan banjir di Pasar Sentral, salah satu penyebabnya karena drainase sudah tidak mencukupi untuk menampung air hujan. Ditambah perlintasan air yang terhambat oleh jalanan dan banyaknya sampah, serta material di drainase. Akibatnya aliran air terhambat.
“Selain itu, terhambatnya aliran air di drainase akibat lapisan beton duiker ke rumah warga dan sulit dilakukan pembersihan di drainase karena tumpukan lapisan beton duiker di beberapa rumah warga,” papar Andi Muh Baso Iqbal
Bahkan, lanjutnya, adanya pembangunan di atas drainase ikut mengakibatkan tersumbatnya aliran air dan sulit untuk dibersihkan.
Menurutnya, salah satu upaya untuk penanganan jangka pendek dengan melakukan pembongkaran beton jalan masuk rumah atau ruko warga dan dilakukan pembersihan drainase.
"Kalau pemilik membangun kembali agar sesuai dengan spesifikasi yang ada sehingga mudah dibersihkan ketika tersumbat," tegasnya.
Untuk duiker jembatan ruko yang tidak tersumbat, kata Andi Muh. Baso Iqbal, dibuatkan lubang agar petugas dapat masuk untuk membersihkan drainase tersebut.
Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Wajo, Andi Aso Ashari mengungkapkan, penyebab banjir kawasan Pasar Sentral karena adanya luapan air dari Jalan Dahlia. Kemudian terbagi ke Jl Veteran, Jl Nusa Indah, Jl Sumatera, Jl Kalimantan, Jl Sulawesi, Jl Jawa, Jl A. Magga Amirullah, dan Jl. RA Kartini, dan terkumpul di seputaran pasar sebelum terbuang ke sungai.
Upaya untuk penanganan awal, kata dia, adalah pembersihan dan penggalian drainase. Selain itu penanaman pohon di areal terbuka. Untuk penanganan jangka menengah, yakni pengadaan sumur resapan di areal perumahan dan rehabilitasi/pembangunan duiker dan drainase kota.
Menanggapi hal itu, Bupati Wajo mengatakan, daerah ini merupakan daerah rendah sehingga harus ada antisipasi dan ada solusi besar untuk penanganan banjir. Karena itu perencanaannya harus matang.
“Saya sudah meminta untuk dilakukan pengkajian, apakah bisa untuk buat kanal besar atau ada solusi yang bisa kita lakukan dalam penanganan banjir di Pasar Sentral,” tuturnya.
Amran mengungkapkan, dalam penanganan banjir akan dilakukan langkah strategis, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
“Ada langkah jangka pendek seperti yang disampaikan Kadis DLHD dengan melakukan pembongkaran beton jalan masuk ruko/rumah dan pembersihan drainase. Kami yang memperbaiki drainasenya, sementara pemilik kembali membangun jalan beton masuk dengan spesifikasi yang ada," pungkasnya.
Amran mengharapkan dukungan dan kolaborasi dengan masyarakat, agar banjir khususnya di kompleks atau seputaran Pasar Sentral bisa diantisipasi dan tertangani dengan baik.
Sejumlah tokoh masyarakat juga menyampaikan masukannya kepada pemerintah. Termasuk sebagian mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencarikan solusi terbaik. (Red)
Editor: Hrd