Sengkang - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wajo menggelar Dialog Public Thematic di Aula Kantor Bawaslu Wajo, Kamis (28/7/22).
Dalam dialog ini, Bawaslu Wajo menghadirkan Komisioner Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, Saiful Jihad dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wajo, Dr H Muhammad Yunus sebagai pembicara.
Sementara dari kalangan pers, Bawaslu menghadirkan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sulawesi Selatan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Wajo.
Ketua Bawaslu Wajo, Dr Abdul Malik Muhammad dalam sambutannya menuturkan, kegiatan ini digelar untuk menjalin kesepahaman antara Bawaslu Wajo dan insan pers agar nantinya dapat terjalin kerjasama, utamanya dalam hal fungsi pengawasan pada Pemilu dan pemilihan.
"Nantinya juga akan ada kerjasama dengan Kemenag untuk membentuk Penyuluh Demokrasi, termasuk meminta perwakilan dari kalangan wartawan," ujarnya.
Sementara, Koordinator Pengawasan Hubungan Antara Lembaga dan Hubungan Masyarakat (Hubal Humas) Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad dalam materi diskusinya mengibaratkan demokrasi itu seperti sebuah bangunan.
"Kalau demokrasi diibaratkan sebuah bangunan, maka agar bangunan itu kuat, maka setiap bagiannya harus saling menguatkan. Begitupula agar demokrasi berjalan dengan baik, maka semua pihak harus terlibat dan saling menguatkan," ujarnya.
"Tidak boleh ada yang merasa lebih kuat satu sama lain, semua harus berperan. Kalau ini kita lakukan, maka demokrasi yang kokoh dan bermartabat akan terwujud," lanjutnya.
Saiful Jihad juga mengapresiasi Bawaslu Wajo yang menggelar diskusi publik ini dengan merangkul berbagai pihak, terutama dari kalangan pers.
"Dengan kerjasama ini, kita berharap bisa mengokohkan demokrasi kita, khususnya di Kabupaten Wajo. Apalagi Wajo dikenal sebagai negeri tertua peletak dasar demokrasi," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Bawaslu Wajo menandatangi MoU kerjasama dengan Kemenag Wajo, JMSI Sulsel, dan PWI Wajo. (Herdi)
Editor: Yd