Makassar - Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan bakal menggelar Muktamar Nasional XV, tang akan dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang pada 11-13 November 2022 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Panitia Pelaksana Muktamar dan Pengurus Pusat As’adiyah saat audience dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulsel, H. Khaeroni di Ruang Kerja Kakanwil, Jalan Nuri Makasar Senin (1/8/22).
Ketua Panitia Muktamar XV Ponpes As’adiyah H. Bunyamin Yafid menuturkan, rencananya muktamar ini rencananya bakal dibuka oleh Menteri Agama RI dan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, di antaranya Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Gubernur Sulsel, Kapolda, Pangdam XIV Hasanuddin, Pemerintah Kabupaten/Kota serta para Ulama dan tokoh As’adiyah di seluruh Indonesia.
Wakil Pengurus Pusat Ponpes As'adiyah Sengkang, DR. KH. Muhyiddin Tahir menambahkan, Muktamar di tahun 2022 ini akan dihadiri lebih 300 cabang As’adiyah dari seluruh Indonesia, bahkan luar negeri yang salah satu tujuannya untuk memilih pemimpin dan pengurus baru Pengurus Pusat As’adiyah dan merencanakan program-program baru sesuai kondisi 5 tahun ke depan.
“Kami bertekad mensukseskan amanah besar Anregurutta dan ummat, karena Pondok Pesantren As’adiyah ini milik ummat. Ketua Umumnya dipilih lewat Forum Muktamar dan kami mengajak para alumni As'adiyah dan semua ummat bisa mendoakan dan mensupport kami demi suksesnya event lima tahunan ini,” harap KH. Muhyiddin Tahir.
Kakanwil Kemenag Sulsel, H Khaeroni sangat merespon Muktamar As’adiyah ke XV tahun 2022 dan berjanji akan memberikan bantuan demi terlaksananya kegiatan tersebut.
“Insyaallah, kami akan bantu terkait rencana mendatangkan Gus Menteri Agama dan kami juga akan minta jajaran Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel bisa ikut mensukseskan pelaksanaannya,” ucap Khaeroni.
Kemenag, kata Khaeroni, khususnya di Sulsel menyadari peran, fungsi, dan sumbangsih Ponpes As’adiyah terhadap Indonesia.
Sebagai salah satu Pondok Pesantren tertua di Sulsel, As'adiyah secara simultan melahirkan para tokoh dan ulama yang konsisten menjaga keragaman, memelihara toleransi, mempertahankan NKRI, dan menjaga tradisi Ahlussunah Waljamaah yang washatiyah.
“Saya berharap Muktamar ini bisa menyatukan dan merapatkan barisan As’adiyah yang tersebar di seluruh tanah air dan luar negeri dalam mengembangkan nilai nilai moderasi Bergama serta melanjutkan komitmen para Muassis dan Anregurutta sebagai penjaga keutuhan bangsa," pungkas Khaeroni. (Wrd)