Wajo - Pemkab Wajo menggelar Festival Danau Tempe (FDT) 2022 di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 45, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/8/22).
Bupati Wajo, Amran Mahmud menjadikan agenda akbar yang telah masuk kalender event nasional ini untuk mempromosikan potensi wisata Bumi Lamaddukelleng.
Di depan Deputi Bidang Penyelenggaraan Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Rizki Handayani Mustafa, Amran menjelaskan, Danau Tempe masuk destinasi wisata andalan Bumi Lamaddukelleng yang punya potensi tiga dimensi. Selain pariwisata, juga memiliki potensi perikanan dan pertanian.
"Danau Tempe dulu dikenal dengan sebutan mangkok ikannya Nusantara. Tahun 1950-an, Danau Tempe dapat memproduksi ikan 50.000 ton per tahun. Tetapi, semakin hari terjadi sedimentasi dan ikan semakin punah. Alhamdulillah, melalui Kementerian PUPR terus dilakukan revitalisasi," ujarnya.
Untuk potensi pertanian, lanjut Amran, ada lima kecamatan pesisir yang memanfaatkan air Danau Tempe untuk pertanian. "Alhamdulillah, hal ini juga berkontribusi menjadikan Wajo lumbung padi. Kita sudah mencapai 800ribu ton dan sekarang kita kerja keras untuk mencapai 1 juta ton," bebernya.
Dengan konsumsi beras daerah yang hanya 50 ribu ton, kebanyakan dikirim ke daerah lain. "Kita memberikan sumbangsih ketahanan pangan nasional dengan mengekspor beras ke Jawa, Kalimantan, Papua, dan daerah lainnya," lanjutnya.
Amran juga memaparkan potensi pariwisata lainnya, yakni sutera. "Menjadi consern kita untuk kembali membangkitkan dan membangun mulai dari hulu sampai hilir untuk mengembalikan kejayaan sutera kita. Alhamdulillah support dari Pemprov Sulsel untuk memajukan dan mengembalikan kejayaan sutera kita akan wujudkan tahun 2023/2024," paparnya.
Dia berharap FDT 2022 tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi menjadi upaya menggerakkan perekonomian dan pengembangan UMKM Wajo. "Kita juga berharap ini menjadi upaya promosi wisata dan potensi Kabupaten Wajo serta menjadi hiburan bagi masyarakat," harapnya.
Sementara, Deputi Bidang Penyelenggaraan Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf RI, Rizki Handayani Mustafa mengatakan, gelaran FDT merupakan salah satu langkah strategis untuk mempromosikan keindahan Danau Tempe sekaligus menjadi sarana bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk memperkenalkan beraneka ragam produknya.
"Kami yakin dapat memberikan multiplier effect bagi industri parekraf di Wajo yang berujung pada meningkatnya ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya di Provinsi Sulawesi Selatan," ucapnya.
Rangkaian FDT ini juga digelar lomba perahu mesin dan lomba perahu dayung masing-masing untuk umum. Selain itu, ada lomba perahu hias untuk perangkat daerah, BUMN/BUMD, perguruan tinggi, dan lembaga atau organisasi lainnya. Tahun ini spesial karena ada lomba perahu dayung perempuan dan anak-anak.
Ratusan warga yang ingin menyaksikan keseruan gelaran FDT 2022 ini tampak memenuhi rumah warga yang berada di pesisir Sungai Walannae ini. (Adv)