InilahCelebes.com, Wajo - Ketua DPRD Kabupaten Wajo, H Andi Alauddin Palaguna Ketua DPRD Kabupaten Wajo bersama unsur Forkopimda Kabupaten Wajo mengikuti kegiatan PJ Gubernur Sulsel dengan tiga agenda utama, yakni mulai penanaman pohon pisang hingga panen cabai di Wajo, Jumat (03/11/23).
Andi Alauddin mengungkapkan, Dirinya bersama unsur Forkopimda
Kabupaten Wajo seharian mengikuti beberapa agenda kegiatan Kunker PJ Gubernur
Sulsel di Kabupaten Wajo.
“Seharian ini terbilang padat kegiatan yang kami ikuti mulai
dari penanaman pohon pisang hingga panen cabai bersama Pj Gubernur”. Ujarnya
Dalam kunjungan kali ini untuk melakukan penanaman bibit
pisang, nenas dan cabai di Kawasan Kampus III Pondok Pesantren As’adiyah
Sengkang di Macanang Kecamatan Majauleng. Lalu, Panen Raya Cabai di Desa Lowa,
Kecamatan Tanasitolo.
Pj Gubernur Sulsel yang didampingi beberapa anggota DPRD Prov
Sulsel, Andi Ansyari Mangkona, Andi Nurhidayati Zainuddin dan Henny Latif,
Kepala OPD Pemprov Sulsel diterima langsung oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud
didampingi Forkopimda Wajo, Ketua Umum PP Ponpes As’adidyah, AG Prof Nasaruddin
Umar, Sekda Wajo, Armayani, Para Kepala OPD, pemerintah dan masyarakat
setempat. Tambah Ketua DPRD Wajo ini
Sementara Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yang
dikonfirmasi usai melakukan panen cabai menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan
kunjungannya dimulai dengan penanaman bibit tanaman di kawasan Pondok Pesantren
As’adiyah yang dikenal sebagai ponpes terbesar di Indonesia Timur.
“Di kawasan as’adiyah nanti kita akan kembangkan peternakan
dan pertanian, terutama budidaya pisang, nenas dan komoditi lainnya. Karena
Wajo ini termasuk salah satu produsen nenas terbesar di Sulawesi Selatan,” ucap
Bahtiar Baharuddin.
Setelah itu, lanjut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)
Kemendagri ini, di Desa Lowa Kecamatan Tanasitolo kita disuguhkan panen raya
cabai yang luar biasa di Wajo. Tanaman ini memanfaatkan sumber air yang ada di
sungai.
Bahtiar Baharuddin juga meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan
Prov Sulsel untuk juga membeli cabai dari Wajo dan disebar ke pasar-pasar di
wilayah Sulawesi Selatan yang terdampak inflasi akibat kurangnya pasokan cabai
di wilayah tersebut. (Adv)