Didampingi PATBM Wajo, Pria di RSUD Lamaddukkelleng Bantah Mau Jual Bayinya

Pusat PATBM Wajo mengunjungi orangtua bayi yang viral diisukan hendak menjual bayinya di RSUD Lamaddukkelleng Sengkang

InilahCelebes.com, Wajo - Pengurus Pusat Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Kabupaten Wajo merespon isu yang viral di media sosial terkait adanya orangtua yang dikabarkan hendak menjual bayinya yang baru saja lahir.

Dalam video yang beredar di platform Facebook (FB) itu, menunjukkan suasana salah satu ruang perawatan di RSUD Lamaddukkelleng Sengkang. Si perekam mengatakan orangtua bayi tersebut hendak menjual bayinya karena tidak mampu membiayainya.
Untuk itu, Ketua Pusat PATBM Wajo, Mursyidin didampingi Koordinator Divisi Kelembagaan dan Jaringan, Andi Mario dan Staf Divisi, Risna mendatangi orangtua bayi tersebut di RSUD Lamaddukkelleng Sengkang untuk mengklarifikasi isu yang telah beredar luas di media sosial sekaligus melakukan pendampingan.

Saat dikonfirmasi, ayah bayi tersebut, Fadli menepis isu bahwa dirinya mau menjual bayinya yang baru saja lahir itu.

"Tidak betul itu (video), pak. Saya juga tidak tahu siapa orangnya yang video saya. Saya tidak pernah bilang mau jual anak saya," ujarnya.
Meski demikian, Fadli tidak menampik bahwa dirinya sedang dalam kesulitan ekonomi, sementara istrinya mengalami gangguan penglihatan.

"Ada pihak keluarga rencana mau adopsi. Insyaallah saya akan berikan saja untuk diadopsi. Karena istri saya terganggu penglihatannya, sementara saya harus kerja cari uang. Kalau saya tidak kerja, saya tidak bisa makan," tutupnya penuh haru.

Olehnya itu, orangtua bayi tersebut melalui Pusat PATBM Wajo meminta kepada seluruh masyarakat dan netizen untuk tidak lagi membagikan video yang sudah beredar tersebut.
"Kami minta kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi membagikan video yang sempat viral tersebut. Pihak orangtua juga sudah mengklarifikasi," ujar Mursyidin.

Pada kesempatan itu, Mursyidin juga mengajak masyarakat untuk membantu meringankan beban orangtua bayi tersebut. Mengingat kondisi mereka yang jauh dari kata mampu.

"Mari kita bantu ringankan beban saudara kita yang membutuhkan. Itu yang lebih baik kita lakukan sama-sama," pungkasnya. (Fhyr/IC)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال